Perpindahan Panas Pada Dinding Rumah Dengan Berbagai Material dan Susunan Material
Rumah
merupakan tempat di mana penghuninya harus merasa nyaman di dalamnya. Pada
hakikatnya, sebagian besar waktu manusia dihabiskan di rumah. Rumah dapat
menjadi tempat untuk menghapus penat dari segala aktivitas manusia. Di dalam
rumah, manusia dapat bercengkrama dengan anggota keluarga lainnya, yaitu suami,
istri, serta anak-anak. Rumah yang ideal bukan diukur hanya dengan apakah rumah
tersebut mewah atau tidak, besar atau kecil. Apapun tipe serta ukuran rumah,
rumah haruslah dapat membuat ketenangan bagi penghuninya.
Temperatur
di dalam rumah, aliran sirkulasi udara di dalam rumah, serta tata letak
benda-benda di rumah menjadi parameter yang membuat penghuni rumah merasakan
kenyamanan. Tingkat kenyamanan rumah sangat menentukan apakah penghuni merasa
betah atau tidak ketika berada di rumah.
Gambar
1. Konsep Perpindahan Panas dan Sirkulasi Udara pada Rumah
Dari
segala parameter tersebut, temperatur di dalam rumah sangatlah penting.
Temperatur yang sesuai bagi manusia akan membuat penghuni di dalam rumah merasa
betah karena suhu temperatur ruang telah memenuhi tingkat kenyamanan bagi
penghuni di dalamnya. Temperatur rumah berkaitan erat dengan bahan bangunan
yang digunakan oleh penghuni rumah. Bahan bangunan yang digunakan sebaiknya
adalah bahan bangunan yang memiliki nilai konduktivitas termal yang kecil,
dalam artian bahan bangunan sukar menyerap panas karena panas relatif tidak
berpindah pada bahan bangunan tersebut.
Pada
tugas besar ini, akan dilakukan simulasi CFD mengenai perpindahan panas yang
terjadi di dalam rumah dimana variasi bahan bangunan dengan berbagai nilai
konduktivitas termal (k) menjadi perhatian yang utama. Penyusunan bahan
bangunan tersebut juga sangat mempengaruhi proses perpindahan panas yang
terjadi. Jenis bahan bangunan serta susunan bahan baku dengan formasi terbaik
akan membuat perpindahan panas yang terjadi seminimal mungkin sehingga
temperatur di dalam ruangan akan tetap sejuk meskipun temperatur di luar
ruangan cukup panas.
Untuk
mengetahui fenomena perpindahan panas yang terjadi, simulasi CFD dibutuhkan
untuk membantu memvisualisasikan proses perpindahan panas. CFD ( Computational
Fluid Dynamics) merupakan suatu program komputer yang mampu membantu
memvisualisasikan fenomena aliran fluida maupun perpindahan panas. Untuk
melakukan simulasi CFD, harus dilakukan pre-processor, yaitu proses awal dari
simulasi CFD diantaranya :
1)
Membangun geometri bangunan yang akan
disimulasikan
2)
Melakukan pengaturan grid agar hasil simulasi
mendekati kejadian yang sebenarnya. Semakin banyak grid yang digunakan, maka
hasil simulasi akan semakin mendekati kejadian yang sebenarnya.
3)
Menentukan nilai input dari suatu sistem. Pada
langkah ini ada beberapa data yang dibutuhkan :
a)
Data sumber panas, temperatur wilayah pada suatu
daerah di mana suatu bangunan akan disimulasikan. Misalnya rumah berada di
kawasan Ciputat, maka diperlukan data temperatur serta fluks panas pada daerah
Ciputat.
b)
Jenis material yang menjadi media hantar
perpindahan panas.
c)
Penentuan susunan bahan bangunan, apakah disusun
seri, paralel, atau kombinasi.
d)
Menentukan apakah perpindahan panas terjadi
dengan atau tanpa adanya sumber panas.
Setelah
proses pre-processor telah dilakukan, maka proses pengolahan data atau yang
lebih dikenal processing dilakukan untuk mengolah data-data yang telah
dimasukkan. Pendekatan teori menjadi hal yang krusial pada proses ini.
Pendekatan teori yang baik akan membuat hasil simulasi CFD mendekati kejadian
yang sebenarnya. Setelah langkah pre-processor dan processing, maka langkah
terakhir adalah post-processor yaitu langkah dimana dilakukan analisis terhadap
hasil simulasi yang telah dilakukan. Dari hasil simulasi, maka hasil simulasi
tersebut dicocokkan dengan teori yang berlaku sehingga penarikan kesimpulan dapat
dilakukan dengan baik.
Mas Randy...
BalasHapusUntuk Mengurangi pindah panas dari luar ke dalam ruangan, apakah bisa digantikan dengan bata yang tahan panas...?
dear Arandityo,
BalasHapusdi blog saya ada beberapa rumusan yang saya dapatkan dari tugas akhir mahasiswa yang meneliti tentang penghawaan ruangan, guna menentukan kondisi batas pada simulasi ruangan.
semoga bermanfaat.
terima kasih,
warm regard,
Deberland,
http://mhs.blog.ui.ac.id/christoforus.d
Tampaknya perlu bekerja sama dengan Mas Waldu nih,hehe..sebenarnya sih sama dengan komentar di blog Mas Waldu, kalau di dinding rumah diberikan tanaman merambat, jadinya seperti apa ya?
BalasHapusKalau misalkan disimpulkan ada material yang bagus untuk kenyamanan di rumah, apakah material itu mudah diakses di seluruh Indonesia? (curhat seseorang yang pernah tinggal di papua). Keren bro..lanjutkan..
BalasHapus